Selasa, 19 Juni 2012
video paud
Jumat, 15 Juni 2012
Rabu, 13 Juni 2012
Kamis, 24 Mei 2012
Budaya Lokal
A. Latar
Belakang
Kata
kebudayaan terdiri dari kata sanskerta buddhayah,yaitu bentuk jamak dari “budi”
atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan yaitu hal-hal yang
bersangkutan dengan akal”. Ada sarjana lain yang mengupas kata budaya sebagai
suatu suatu perkembangan dari majemuk budi – daya,yang berarti “daya dari budi”.
Oleh karena itu mereka membedakan “budaya” dari “kebudayaan”. Demikian “budaya”
adalah “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan
adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. Menurut ilmu antropologi
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
Menurut
Linte masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentan
g dirinya sebagai satu kesatuan social dengan batas-batas tertentu.
Hampir
seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya amat sedikit tindakan
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tak perlu dibiasakannya dengan
belajar,yaitu hanya beberapa tindakan naluri yang rileks, beberapa tindakan
akibat proses fisiologi. Bahkan berbagai tindakan yang merupakan kemampuan
naluri yang terbawa oleh makhluk manusia dalam gen-nya bersama kelahirannya
(misalnya makan,minum atau berjalan dengan kedua kakinya).
B.
Rumusan masalah
-
Apa sajakah faktor yang mempengaruhi
perkembangan masyarakat dan budaya lokal?
-
Apa sajakah hubungan antara perkembangan
masyarakat dan budaya lokal?
C.
Tujuan :
-
Mengetahui apa saja factor yang
mempengaruhi perkembangan masyarakat dan budaya lokal
-
Mengetahui apa hubungan antara
perkembangan masyarakat dan budaya lokal
A. Faktor
Yang Memengaruhi Perkembangan Masyarakat dan Budaya Lokal
Setiap
masyarakat dan budayanya mempunyai faktor penyebab yang memengaruhi terjadinya
perkembangan kebudayaan lokal. Adapun ciri masyarakat adalah:
1. Punya
tradisi
2. Punya
tujuan yang tetap
3. Punya
pranata sosial
4. Dan
tinggal dalam jangka waktu yang lama.
Dan disetiap masyarakat mempunyai
kebudayaan masing-masing yang khas sesuai dengan karakteristik tingkah laku dan
religi masyarakatnya. Misalnya menurut Koentjaraningrat dalam sebuah
karangannya berjudul Pengantar Ilmu Antropologi (1979) dalam batas
wilayah Negara Indonesia ada daerah Sumatera Utara dengan suku bangsa Aceh yang
dominan Islam dan suku bangsa Batak-Toba yang dominan Kristen. Dimana
masing-masing kebudayaan yang terkandung sesuai didalamnya mencrminkan jati
diri mereka.
Adapun
faktor penyebab terjadi perkembangan tersebut antara lain menurut Dr. H. TH.
Fischer, Maha guru ‘Rijks-Universiteit Utrecht dalam bukunya yang berjudul Pengantar
Anthropologi kebudayaan Indonesia (1980) yaitu:
1.
Kitaran Geografis (geografisch).
Bahwa keadaan-keadaan
geigrafis yang meliputi sesuatu bangsa atas kebudayaannya demikian jelasnya.
Contoh: Di daerah yang
kaya akan kayu kita temukan rumah-rumah kayu.
2.
Letak Georafis
Berhubungan dengan
Iklim geografis setempat, apakah suatu kebudayaan itu berkembang di daerah
Tropis atau di daerah Kutub yang berpengaruh kepada kebudayaan berpakaian,
Contoh: Masyarakat
daerah tropis budaya berpakaiannya menggunakan pakaian tipis,sedangkan daerah
kutup budaya pakaiannya menggunakan kulit binatang.
3.
Faktor Induk-Bangsa.
Induk bangsa adalah
jenis yang menjadi asal suatu rumpun bangsa.
Contoh
salah satu unsur induk bangsa yang kita jumpai di Indonesia adalah Weddid yang
berasal dari bangsa wedda, dengan ciri-ciri: rambut berombak tegang dan
lengkung alis yang agak menjorok ke depan. Di Indonesia tipe ini dijumpai di
Semenanjung barat daya Sulawesi (Toala,Tomuna dan Tokea).
4.
Saling kontak antar bangsa dengan kebudayaan.
Saling kontak antar bangsa dengan
kebudayaan merupakan perpindahan bangsa-bangsa. hal ini dapat menyebabkan benturan
kebudayaan antar bangsa-bangsa yang bersentuhan.
Perkembangan kebudayaan berkaitan erat dengan
perkembangan masyarakat,
perkembangan
kebudayaan suatu masyarakat antara lain dipengaruhi oleh :
a. Tingkat pendidikan
masyarakat
b. Komposisi
penduduk/masyarakat
c. Kondisi
geografis/wilayah
d. Pola interaksi
masyarakat dengan dunia luar
Faktor-faktor diatas hanya merupakan hal pokok yang
mempengaruhi perkembangan
kebudayaan
suatu masyarakat. Lebih lanjut Tukiman Taruna dalam Sindhunata (2000:176)
mengungkapkan
empat hal yang terkandung dalam pengembangan masyarakat, yaitu:
a.
Konsep keswadayaan,
b.
Inisiatif harus datang dari masyarakat/komunitas sendiri,
c.
Adanya agen perubahan (pemerintah, LSM,dan sebagainya),
d.
Adanya pemanfaatan dan pendekatan-pendekatan teknis berbasis pada potensi lokal.
Kaitan antara pendidikan dan kebudayaan bisa
dipahami dalam beberapa segi, antara lain dapat kita sadari bahwa tanpa ada
suatu proses pendidikan maka kebudayaan suatu masyarakat juga
tidak
akan berkembang.
Beberapa ahli seperti Ki Hadjar
Dewantara, Koenjaraningrat dan
sebagainya
sangat intens untuk menyatakan hubungan yang terjalin antara pendidikan dan
kebudayaan.
John Gillin dalam Tilaar (2000:51) menyampaikan
perkembangan kepribadian manusia
sebagai
berikut:
a.
Kebudayaan memberikan kondisi yang disadari dan yang tidak disadari untuk belajar.
b.
Kebudayaan mendorong secara sadar ataupun tidak sadar akan reaksi-reaksi
kelakuan tertentu. Jadi kebudayaan merupakan perangsang terbentuknya kelakuan-kelakuan
tertentu.
c.
Kebudayaan mempunyai sistem “reward and punishment” terhadap
kelakuan-kelakuan tertentu.
d. Kebudayaan cenderung mengulang
bentuk-bentuk kelakuan tertentu melalui proses belajar.
Pola kehidupan yang dianut pada suatu masyarakat
lama kelamaan akan mengendap,
mengakar
dan mendarah daging hingga akhirnya membudaya menjadi sebuah tatanan yang
dianut
dan disepakati serta dijunjung oleh masyarakat tersebut.
B.
Hubungan
Perkembangan dalam Konteks Masyarakat dan Budaya Lokal Kebudayaan
a) Peralatan
dan Perlengkapan Hidup (Teknologi)
Teknologi
menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan
perlengkapan. Teknologi muncul dalamcara-cara manusia mengorganisasikan
masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam
memproduksi hasil-hasil kesenian.
b) Masyarakat
kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian
paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem
peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
· alat-alat
produktif
· senjata
· wadah
· alat-alat
menyalakan api
· makanan
· pakaian
· tempat
berlindung dan perumahan
· alat-alat
transportasi
· Sistem
Mata Pencaharian Hidup
c) Perhatian
para ilmuwan pada sistem mata pencaharian. Hal ini terfokus pada
masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
· berburu
dan meramu
· beternak
· bercocok
tanam di ladang
· menangkap
ikan
d) Sistem
Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Sistem
kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer
Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat
dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang
bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga
yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan
terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek,
nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam
kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti
keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita
juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas,
keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah
perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu
hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
a. Bahasa
Bahasa
adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan
diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus
mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa
memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi
khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi,
berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah
kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Kesenian
Kesenian
mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat
manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai
makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak
kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
c. Sistem
Kepercayaan
Ada
kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai
dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan
akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga
mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan
itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat
dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama
dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama
(bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare,
yang berarti “menambatkan”), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam
sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus
Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
…
sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama
untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang
terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan
kebahagiaan sejati.[3]
Agama
biasanya memiliki suatu prinsip, seperti “10 Firman” dalam agama Kristen atau
“5 rukun Islam” dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem
pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi
kesenian.
o
Agama Samawi
Tiga
agama besar, Yahudi, Kristen dan Islam, sering dikelompokkan sebagai agama
Samawi atau agama Abrahamik.Ketiga agama tersebut memiliki sejumlah
tradisi yang sama namun juga perbedaan-perbedaan yang mendasar dalam inti
ajarannya. Ketiganya telah memberikan pengaruh yang besar dalam kebudayaan
manusia di berbagai belahan dunia.
Yahudi
adalah salah satu agama, yang jika tidak disebut sebagai yang pertama, adalah
agama monotheistik dan salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang.
Terdapat nilai-nilai dan sejarah umat Yahudi yang juga direferensikan dalam
agama Abrahamik lainnya, seperti Kristen dan Islam. Saat ini umat Yahudi
berjumlah lebih dari 13 juta jiwa.
Kristen (Protestan dan Katolik) adalah
agama yang banyak mengubah wajah kebudayaan Eropa dalam 1.700 tahun terakhir.
Pemikiran para filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh para filsuf Kristen
semacam St. Thomas Aquinas dan Erasmus. Saat ini diperkirakan terdapat antara
1,5 s.d. 2,1 milyar pemeluk agama Kristen di seluruh dunia.
Islam memiliki nilai-nilai dan norma
agama yang banyak mempengaruhi kebudayaan Timur Tengah dan Afrika Utara, dan
sebagian wilayah Asia Tenggara. Saat ini terdapat lebih dari 1,5 milyar pemeluk
agama Islam di dunia.
o
Agama dan Filosofi dari Timur
Agama
dan filosofi seringkali saling terkait satu sama lain pada kebudayaan Asia.
Agama dan filosofi di Asia kebanyakan berasal dari India dan China, dan
menyebar di sepanjang benua Asia melalui difusi kebudayaan dan migrasi.
Hinduisme
adalah sumber dari Buddhisme, cabang Mahāyāna yang menyebar di sepanjang utara
dan timur India sampai Tibet, China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China
selatan sampai Vietnam. Theravāda Buddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara,
termasuk Sri Lanka, bagian barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan
Thailand.
Agama
Hindu dari India, mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah
pemikiran India lainnya, Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di dunia.
Konghucu
dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari Cina, mempengaruhi baik religi,
seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.
Pada
abad ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran
filosofi politik tercipta. Mahatma Gandhi memberikan pengertian baru tentang
Ahimsa, inti dari kepercayaan Hindu maupun Jaina, dan memberikan definisi baru
tentang konsep antikekerasan dan antiperang. Pada periode yang sama, filosofi
komunisme Mao Zedong menjadi sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di
China.
o
Agama Tradisional
Agama tradisional, atau kadang-kadang disebut
sebagai “agama nenek moyang”, dianut oleh sebagian suku pedalaman di Asia,
Afrika, dan Amerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa dianggap telah
menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara, seperti misalnya
agama Shinto. Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawab
kebutuhan rohani manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa
musibah, tertimpa musibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk
kebahagiaan manusia itu sendiri.
o
“American Dream”
American
Dream, atau “mimpi orang Amerika” dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah
kepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang di Amerika Serikat. Mereka
percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan kebulatan tekad, tanpa
memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkan kehidupan yang lebih
baik. [9] Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwa Amerika
Serikat adalah sebuah “kota di atas bukit” (atau city upon a hill”),
“cahaya untuk negara-negara” (“a light unto the nations”), yang memiliki
nilai dan kekayaan yang telah ada sejak kedatangan para penjelajah Eropa sampai
generasi berikutnya.
d. Pernikahan
Agama
sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual. Kebanyakan gereja
Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang menikah; gereja biasanya
memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di hadapan tamu, sebagai bukti
bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan mereka. Umat Kristen juga melihat
hubungan antara Yesus Kristus dengan gerejanya. Gereja Katolik Roma mempercayai
bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang yang bercerai tidak dapat
dinikahkan kembali di gereja. Sementara Agama Islam memandang pernikahan
sebagai suatu kewajiban. Islam menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian,
namun memperbolehkannya.
e. Sistem
Ilmu dan Pengetahuan
Secara
sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang
benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua
suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman,
intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang
bersifat empiris (trial and error).
Sistem
pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
§ pengetahuan
tentang alam
§ pengetahuan
tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
§ pengetahuan
tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama
manusia
§ pengetahuan
tentang ruang dan waktu
Daftar Pustaka
Koentjaraningrat,
Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru. 1979
Fischer,
Dr. TH. Mahaguru ‘Rijks – Universiteit Utrecht. Pengantar Antropologi
Kebudayaan Indonesia. PT Pembangunan. 1980
Koentjaraningrat, Prof.
Dr. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat. 1992
http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
Rabu, 23 Mei 2012
Teori Modernisasi
Teori Modernisasi:
Pembangunan Sebagai Masalah Internal.
I.
Pembagian
Kerja Secara Internasional.
Merupakan teori yang menyatakan bahwa setiap Negara
harus melakukan spesialisasi produksi sesuia dengan keuntungan komparatif yang
dimilikinya. Negara belahan selatan yang dekat dengan katulistiwa dan memiliki
tanah yang subur, jadi Negara-negara di belahan selatan melakukan spesialisasi di bidang produksi pertanian.
Sedangkan Negara-negara di bagian bumi utara yang
iklimnya tidak cocok untuk pertanian bergerak pada bidang Industri.
Dengan adanya pembagian spesialisasi ini maka terjadi
perdagangan yang dapat menguntungkan keduabelah pihak karena dapat saling
melengkapi.
II.
Teori
Modernisasi.
Muncul karena adanya fakta bahwa kehidupan Negara
belahan selatan malah semakin miskin dan belahan bumi Utara semakin makmur.
Shingga muncul teori-teori yang
menjelaskan bahwa kimiskinan disebabkan oleh faktor-faktor internal atau faktor
dari dalam negeri. Seperti Teori-teori :
1.
Teori
Harrod-Domar: Tabungan dan Investasi.
Mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh
tingginya tabungan dan investasi. Namun
kendalanya di dunia ke-3 adalah mengenai kurangnya modal.
2.
Max
Weber: Etika Protestan.
Membicarakan tentang peran agama sebagai faktor yang
menyebabkan munculnya kapitalisme di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Lahir
dari agama protestan yang dikembangkan oleh Calvin, yang berpendapat bahwa, Neraka
dan Surga sudah ditentukan. Sukses di dunia ini merupakan tanda bahwa kita
masuk Surga. Sehingga menimbulkan cara yang keras untuk lepas dari
Imbalannya,mereka bekerja keras untuk sukses di dunia.
3.
David
McCleland: Dorongan berprestasi atau n-Ach.
Berpendapat bahwa untuk membuat sebuah pekerjaan
berhasil,yang paling penting adalah sikap terhadap pekerjaan tersebut dan yang
terpenting memiliki semangat. Dan bekerja tidak hanya untuk mendapat imbalan
namun kepuasan hati adalah yang utama.
4.
W.W.
Rostow: Lima Tahap Pembangunan.
·
Masyarakat Tradisional. Pada masyarakat ini ilmu pengetahuan masih
sangat rendah,dan masyarakat masih percaya pada hal-hal diluar kekuasaan
manusia dan perkembangan masyarakatnya Statis.
·
Prakondisi Untuk Lepas Landas. Adalah
masyarakat tradisional yang meskipun lambat tetapi terus bergerak dan suatu saat
akan lepas ladas,yang dipengaruhi oleh factor eksternal masyarakat.
·
Lepas Landas. Ditandai dengan
tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi proses pertumbuhan
ekonomi,adanya peningkatan tabungan dan investasi dari 5% menjadi 10% dari
pendapatan nasional dan pertanian menjadi usaha komersial.
·
Bergerak ke Kedewasaan. Terjadi setelah
fase lepas landas dan Industri berkemang dengan cepat.
·
Jaman Komsumsi Masal Yang Tinggi. Pada
titik ini pembangunan sudah berkesinambungan.
5.
Bert
F. Hoselitz: Faktor-faktor Non-Ekonomi.
Bahwa selain faktor modal masalah utama pembangunan yang
tak kalah penting adalah keterampilan. Oleh karena itu menurut Hoselitz
pembangunan membutuhkan beberapa unsur:
·
Pemasokan Modal Besar dan Perbankan.
Pemasokan Modal yang besar membutuhkan lembaga-lembaga perbankan yang efektif.
·
Pemasukan Tenaga Ahli dan Terampil. Yang
dimaksud adalah para tenaga wiraswasta,administrator professional,insinyur,ahli
ilmu pengetahuan,dan tenaga managerial yang sebenarnya memerlukan Budaya bahwa
mencari kekayaan itu bukan merupakan hal yang buruk sehingga jiwa kewira
usahaan mereka dapat muncul.
6.
Alex
Inkeles dan David H.Smith: Manusia Modern.
Mengemukakan bahwa pendidikan adalah alat yang paling efektif
untuk mengubah manusia,yang ke-2 adalah pengalaman kerja dan pengenalan
terhadap media massa. Pengalaman kerja dapat mengubah manusia tradisional
menjadi manusia modern karena dengan ditempatkan di pabrik,manusia tradisional
bisa beradaptasi terhadap hal-hal yang modern. Karena terbukti manusia tradisional
juga bisa menyerap nilai-nilai kerja ini ke dalam kepribadiannya dan
mengekspresikannya kembali ke dalam sikap dan
tingkah lakunya sehari-hari.
Analisis Materi:
Materi ini
membicarakn masalah manusia dimana dibagi menjadi 2 masalah besar Yaitu:
1)
Pembagian Kerja Secara Internasional,
yang membicarakan masalah pembagian spesialisasi proksi antara Negara belahan
selatan dan Utara.
2)
Teori
Modernisasi, membahas
mengenai teori-teori yang membahas permasalahan proses menuju modernisasi. Yang
dipopulerkan oleh tokoh-tokoh internasional yang telah bisa mengubah dunia.
Teori ketergantungan
Teori ketergantungan
(1): Para Pendahulunya
I.
Serba
Sedikit Tentang Teori Struktural.
Teori struktural
digunakan untuk mencari faktor-faktor lingkungan material manusia untuk
menjelaskan tingkah laku manusia dan gejala sosial terjadi. Menurut Karl Marx
pada negara terbelakang saat ini akan menjadi seperti dunia maju melalui
perdagangan dunia dan kekuatan militer. Dan semua negara akan menjadi
kapitalis.
1.
Raul
Prebisch: Industri Substitusi Impor.
Raul
Prebisch adalah seorang ahli ekonomi Liberal
yang menjadi sekretaris eksekutif yang
bekerja di sebuah lembaga PBB. Disini Prebisch,lebih
menyoroti pada Sistem perdagangan bebas
dan hambatan industrialisasi,hambatan pembangunan yang disebabkan faktor
eksternal.
Adanya pembagian kerja
komparatif yang membedakan antara negara dengan faktor Industri dengan
pertanian,dimana negara industri lebih makmur daripada negara pertanian,karena
adanya Hukum Engels:Pendapatan tidak
akan meningkatkankonsumsi untuk makan tetapi meningkatkan konsumsi
barang-barang Industri. Olehkarena itu Prebisch menyimpulkan bahwa
keterbelakangan di negara-negara Amerika Latin tetap berlangsung karena
mengandalkan ekspor barang-barang primer. Kesimpulan ini dikenal Tesis Prebisch-Singer.
Dari analisis diatas
Prebisch sampai pada pendapatnya yang terkenal yaitu dimana nagara-nagara
terbelakang harus melakukan Industrialisasi (industri substitusi impor) dan
pemerintah harus melindungi undustri tersebut melalui kebijakan proteksi agar
bisa bersaing. Dan tetap mengEkspor kebutuhan Primer untuk membeli mesin
produksi.
2.
PerdebatanTentang
Imperialisme dan Kolonialisme.
Untuk menjawab
pertanyaan masalah bengsa Eropa yang melakukan ekspansi keluar dan menguasai
bangsa lain secara politik dan ekonomi ada 3 teori:
a.
Teori
God
Untuk menyebar luaskan
agama gereja bangs Eropa.
b.
Teori
Glory
Kehausan akan
kekuasaan, menurut Joseph A. Schumpeter
bahwa Imperialisme itu dilakukan dengan Irasional yang bertujuan hanya untuk
kekuasaan, sesui dnegan Teori Atavisme:Instink
primitif yang muncul kembali pada manusia modern.
c. Teori Gold
Imperialisme dilakukan
untuk memperoleh keuntungan
ekonomi,menurut John A. Hobson Imperialisme dilakukan untuk mencari pasar dan
investasi, karena pasar dalam negeri sudah jenuh. Namun hal ini dilakukan bukan
karena peningkatan industrialisasi melainkan karena kurangnya pemerataan. Upah
buruh yang rendah menjadikan barang produksi yang tersisa tidak bisa dipasarkan
dialam negeri karena dengan rendahnya upah tidak bisa membelinya.
Pendapat hobson
mendapat tanggapan dari V.I Lenin dalam
bukunya Imperialisme: The Highest Stage
of Capitalism (1916)menurutnya Imperialisme merupakan puncak Kapitalisme
yang dilakukan kaum monopolis untuk menguasai bahan baku agar merek bisa
mendapatkan yang keuntungan yang sebesar-besarnya.
3. Paul Baran: Sentuhan
Yang Mematikan dan Kretinisme
Pendapat Paul bertolak
belakang dengan Marx menurut Paul senthan bangsa kapitalis akan menghambat
perkembangan negara Pra-Kapitalis yang terbelakang,karen aperkembangan
kapitalisme dinegara pinggiran seperti orang yang terkena penyakit Kretinisme dimana akan menjadi kerdil.
Kerena kapitalisme di
negara-negara pusat bisa berkembang melaliu 3 Prasarat:
1) Meningkatnya
produksi diikuti dengan tercabutnya masyarakat petani dari pedesaan.
2) Meningkatnya
produksi komoditi dan terjadinya pembagian kerja mengakibatkan sebagian orang
menjadi buruh yang menjual tenaga kerjanyasehingga sulit menjadi kaya,dan
sebagian lagi menjadi majikan yang bisa mengumpulkan harta
3) Mengumpulnya
harta ditangan para pedagang dan tuan tanah.
Masuknya
para pedagang kapitalisme asing bisa mematikan negara pinggiran karena mereka
akan mengeksploitasi bahan mentah yang hanya menguntungkan pemilik tanah
sedangkan industriawannya akan tersaingi dengan produk dari luar.
II.
Kritisi
Dari teori –teori yang
telah dipaparkan, teori dari Raul Prebisch
seharusnya diterapkan oleh pemerintah Indonesia karena dengan Pemeirntah
mau melindungi produk dalam negeri dari perdagangan bebas bisa meningkatkan
pendapatan dan kualitas hidup / kesejahteraan penduduk.
Dari perbedaan pendapat
antara Karl Marx dengan Paul Baran mengenai Kapitalisme
teorinya lebih tepat yang dikemukakan oleh Paul Baran , kapitalisme itu hanya
akan membuat negara berkembang semakin terkuras dan Negara berkembang tidak
akan mungkin bisa menyamai negara maju jika terus ada kapitalisme-imperalisme,karena
berdasarkan Teori Gold yang
disampaikan oleh V.I Lenin yang tujuan kedatangannya adalah untuk mengambil
keuntungan yang sebesar-besarnya. Yang terus menguras kekayaan hasil bumi dan
mematikan usaha negara berkembang.
Penyebutan negara berkembang
dengan negara pinggiran bahkan negara terbelakang mengesankan negara berkembang itu sangat buruk
sekali.
Langganan:
Postingan (Atom)